Gajah yang ingin terbang
Dari kecil
paman gajah bercita-cita ingin menjadi penerbang. Pilot merupakan cita-citanya.
Tapi di negeri gajah menjahi pilot atau menjadi penerbang adalah hal yang tak
mungkin. Gajah tidak bisa membuat sayap, tidak ada gajah bersayap. Juga belum
ada sekolah gajah terbang.
Dahulu
pernah ada seekor gaja mencoba untuk terbang tapi bukannya terbang ke alam
nyata tapi terbangnya ke alam sana. Almarhum, sang gajah tersebut meninggal,
sebab ia loncat dari tebing dengan berbekal daun pelepah daun kelapa kering
yang dipasang sedemikian rupa pada dua telinganya.
Dahulu
paman gajah kurus ia rajin berpuasa sebab ia berkeyakinan bahwa untuk terbang
bobot tubuhnya harus dikurangi. Berbagai alat sudah ia coba tapi tak pernah
berhasil. Lama kelamaan cita citanya ia simpan ia tidak bisa menjadi pilot.
Sekalipun demikian ia tetap rajin berlatih lari dan loncat, olah raga setiap
hari, otot ototnya tumbuh kuat dan kekar sekalipun memang ia terlihat gendut.
Waktu itu,
tepatnya kemarin sore ia khawatir sebab keponakan gajah belum pulang ke rumah
sudah pukul empat sore biasanya keponakan gajah sudah mandi dan rapi, tapi
sekarang belum pulang juga. Paman gajah mendengar bahwa sang keponakan gajah
diajak main ke bukit batu yang di pinggirannya banyak makanan dan pohon kelapa.
Paman gajah
setengah berlari ketika ia melihat keponakannya sedang mengoyang-goyang pohon
kelapa, paman gajah sadar betul ada bahaya. Memang betul bahwa di atas sana
sudah tampak batuan batuan kecil yang berjatuhan. Dengan segenap tenaga ia
berusaha menyelamatkan sang keponakan gajah. Hobbinya olah raga tersalurkan. Ia
lari kencang lalu dengan mudah membopong keponanakan gajah. Memang ada beberapa
batuan mengenai dirinya dan keponakannya, tapi alhamdulillah keponakan gajah
dapat terselamatkan
0 komentar:
Posting Komentar