Story telling ke-8
Terselamatkan
oleh air
Suatu hari
keponakan gajah memasuki tempat tinggal singa kuning, di hutan sana sninga
kuning terkenal jahat dan suka memangsa hewan lain terlebih jika menganggu
tempat persemayamannya. Tapi kali ini yang ia hadapi ialah gajah. Ia juga
berfikir dua kali atau siapa pun itu tetap ia akan terkam tidak peduli gajah.
Untungnya waktu itu tidak ada seekor binatang pun yang tahu bahwa ada keponakan
gajah yang masuk ke daerah singa kuning, termasuk singa kuning sendiri. Singa
kuning sedang mandi dan mengasah kukunya di sungai seberang sambil berhangat
ria di bawah terik mentari dhuha.
Sang keponakan
gajah tidak tahu bahwa ia memasuki daerah rawan. Dengan tenang ia menyelinap
dan tahu tahu pohon kelapa kepunyaan singa kuning tinggal batangnya saja.
Tangkai, daun dan kelapa kelapanya di babat habis oleh keponakan gajah.
Semuanya di santap dengan tengan dan asik masyuk tanpa gangguan. Aman. Tidak
semuanya pohon ia habiskan, ia pikir ia harus menyisakan beberapa demi nanti
bila ia lapar bisa main lagi ke sana.
Betapa
marah dan geramnya singa kuning ketika melihat pemandangan di sekitar tempat
tinggalnya sudah rusak. Ooo itu pohon kelapa, tempat ia mengais ngais kuku dan
kelapanya kini tinggal batangnya saja. Ia tak habis pikir, siapa yang berani
berani memasuki daerah larangan buatannya. Semuaa penghuni hutan tahu bahwa
bisa berakibat fatal bila ada yang mengusik ketenganan singa kuning. Singa
kuning tak habis pikir mengapa demikian.
Lalu sebuah kelebatan ide itu muncul dipikirannya. Ia berkesimpulan dan
tak mungkin kesimpulan itu salah. Sang telapak kaki itu rupanaya yang
membuatnya berang. Dan tanpa komando dan penuh strategi ia langsung pergi ke
tempat kediaman paman gajah.
Singa
kuning mengendus-endus di semak belukar belakgan rumah tinggal paman gajah ia
mengamati tindak tanduk keponakan gajah yang sedang locat loncatan, bermain. Dan
rupanya paman gajah tidak ada di sana. Nah tentunya ini merupakan kesempatan
besar bagi singa kuning untuk memanfaatan situasi aman. Lalu sekonyong konyong
ia keluar dari persembunyian. Dan alangkah terkejutnya keponakan gajah kala ia
melihat penampakan singa kuning, ada apa gerangan.
Dengan nada
hormat dan santun sang singa kuning mengajak keponakan gajah untuk ngobrol ke
sana kemari, tentang kesenganan dan kegiatan sehari harinya sebagai keponakan
paman gajah. Maka tanpa ragu sang keponakan gajah pun memulai bercerita kesana
kemari menceritakan apa pun yang ia tahu rasakan dan alami. Tak sengaja ia
menyebutkan ia sangat senang sekali buah kelapa, ia pun menceritakan bahwa
kemarin ia kehutan dan menemukan kebun kelapa dengan buah yang lebat.
Singa kuning
dengan seksama mendengarkan cerita sang keponakan gajah. Nah nah ia
berkesimpulan di benaknya rupanya ini yang telah menghabiskan kebun kelapaku.
Tak lama ia
pun hendak pamit kepada keponakan gajah, ia pamit lalu memberikan iming iming
bahwa di tempatnya juga ada banyak pohon kelapa. Dan tanpa pikir panjang,
ikutlah sang keponakan gajah pergi ke rumah singa kuning.
Setelah sampai,
terperanjatlah sang gajah, bahwa rumah singa kuning adalah tempat kemarin ia
menghabiskan kelapa-kelapa itu. Ya tidak salah lagi ia telah memakan sebagian
besar kelapa singa kuning. Ia kaget dan berkata dalam hatinya aduh celaka aku.
Dan benar
saja, singa kuning hendak menerkam tapi sebelum itu ia mengaum terlebih dahulu
sambil mempertontonkan taring dan kukunya yang tajam panjang dan kuat. Auuum…wahai
keponakan gajah ,, rupanya kamu yang telah memakan dan menghancurkan pohon
kesayanganku. Auum sekarang kamu akan aku makan,,,grrr.
Tunggu tunggu,
seru keponakan gajah. Aku tidak takut dengan kamu tidak dan tak takut dengan
api, dengan kuku tajam atau apa pun itu. Jadi ancamanmu tidak akan berarti
bagiku tapi..aku hanya takut satu hal, keponakan gajah tidak melanjutkan.
Singa kuning
kaget juga mendengar keponakan gajah itu, ia jadi penasaran soalnya semua
penghuni hutak takut kepadanya, ini gajah tidak merasa gentar sedikitpun dengan
auman dan ancamannya. Auumm…grr tapi apa wahai keponakan gajah, singa kuning
penarasan.
Tapi aku
hanya takut ke sungai dan danau maka jangan kau lemparakan aku kesana aku mohon
singa kuning.
Singa kuning
dalam hatinya berkata. Bodoh sekali keponakan gajah ini, membocorkan rahasia
kelemahannya sendiri..
Hahaha,,
auum grr, singa kuning pun lalu menerkam dan melemparkan anak gajah ke danau
dekat tempat tinggalnya..
Dan jbuuur…tolong
tolong tolong kata keponakan gajah, aku takut aku takut
Dan singa
kuning pun tertawa terbahak bahak. Senang sekali ia melihat gajah yang terlihat
ketakutan tersebut.
Rupanya keponakan
gajah bersandiwara, kita tahu bahwa gajah adalah salah satu binatang yang
pandai berenang. Dan tanpa sepengetahuan singa kuning yang sekarang terdur
pulas sebab merasa puas menyaksikan pemandangan anak gajah, sang keponakan
gajah menjauhi dan berenang menepi lalu menyelamatkan diri.
0 komentar:
Posting Komentar