Minggu, 05 Agustus 2018

Gajah cerdik

Posted by catatanharianbunda on Agustus 05, 2018 with No comments


Story telling ke-8


Terselamatkan oleh air
Suatu hari keponakan gajah memasuki tempat tinggal singa kuning, di hutan sana sninga kuning terkenal jahat dan suka memangsa hewan lain terlebih jika menganggu tempat persemayamannya. Tapi kali ini yang ia hadapi ialah gajah. Ia juga berfikir dua kali atau siapa pun itu tetap ia akan terkam tidak peduli gajah. Untungnya waktu itu tidak ada seekor binatang pun yang tahu bahwa ada keponakan gajah yang masuk ke daerah singa kuning, termasuk singa kuning sendiri. Singa kuning sedang mandi dan mengasah kukunya di sungai seberang sambil berhangat ria di bawah terik mentari dhuha.
Sang keponakan gajah tidak tahu bahwa ia memasuki daerah rawan. Dengan tenang ia menyelinap dan tahu tahu pohon kelapa kepunyaan singa kuning tinggal batangnya saja. Tangkai, daun dan kelapa kelapanya di babat habis oleh keponakan gajah. Semuanya di santap dengan tengan dan asik masyuk tanpa gangguan. Aman. Tidak semuanya pohon ia habiskan, ia pikir ia harus menyisakan beberapa demi nanti bila ia lapar bisa main lagi ke sana.
Betapa marah dan geramnya singa kuning ketika melihat pemandangan di sekitar tempat tinggalnya sudah rusak. Ooo itu pohon kelapa, tempat ia mengais ngais kuku dan kelapanya kini tinggal batangnya saja. Ia tak habis pikir, siapa yang berani berani memasuki daerah larangan buatannya. Semuaa penghuni hutan tahu bahwa bisa berakibat fatal bila ada yang mengusik ketenganan singa kuning. Singa kuning tak habis pikir mengapa demikian.  Lalu sebuah kelebatan ide itu muncul dipikirannya. Ia berkesimpulan dan tak mungkin kesimpulan itu salah. Sang telapak kaki itu rupanaya yang membuatnya berang. Dan tanpa komando dan penuh strategi ia langsung pergi ke tempat kediaman paman gajah.

Singa kuning mengendus-endus di semak belukar belakgan rumah tinggal paman gajah ia mengamati tindak tanduk keponakan gajah yang sedang locat loncatan, bermain. Dan rupanya paman gajah tidak ada di sana. Nah tentunya ini merupakan kesempatan besar bagi singa kuning untuk memanfaatan situasi aman. Lalu sekonyong konyong ia keluar dari persembunyian. Dan alangkah terkejutnya keponakan gajah kala ia melihat penampakan singa kuning, ada apa gerangan.
Dengan nada hormat dan santun sang singa kuning mengajak keponakan gajah untuk ngobrol ke sana kemari, tentang kesenganan dan kegiatan sehari harinya sebagai keponakan paman gajah. Maka tanpa ragu sang keponakan gajah pun memulai bercerita kesana kemari menceritakan apa pun yang ia tahu rasakan dan alami. Tak sengaja ia menyebutkan ia sangat senang sekali buah kelapa, ia pun menceritakan bahwa kemarin ia kehutan dan menemukan kebun kelapa dengan buah yang lebat.
Singa kuning dengan seksama mendengarkan cerita sang keponakan gajah. Nah nah ia berkesimpulan di benaknya rupanya ini yang telah menghabiskan kebun kelapaku.
Tak lama ia pun hendak pamit kepada keponakan gajah, ia pamit lalu memberikan iming iming bahwa di tempatnya juga ada banyak pohon kelapa. Dan tanpa pikir panjang, ikutlah sang keponakan gajah pergi ke rumah singa kuning.
Setelah sampai, terperanjatlah sang gajah, bahwa rumah singa kuning adalah tempat kemarin ia menghabiskan kelapa-kelapa itu. Ya tidak salah lagi ia telah memakan sebagian besar kelapa singa kuning. Ia kaget dan berkata dalam hatinya aduh celaka aku.
Dan benar saja, singa kuning hendak menerkam tapi sebelum itu ia mengaum terlebih dahulu sambil mempertontonkan taring dan kukunya yang tajam panjang dan kuat. Auuum…wahai keponakan gajah ,, rupanya kamu yang telah memakan dan menghancurkan pohon kesayanganku. Auum sekarang kamu akan aku makan,,,grrr.

Tunggu tunggu, seru keponakan gajah. Aku tidak takut dengan kamu tidak dan tak takut dengan api, dengan kuku tajam atau apa pun itu. Jadi ancamanmu tidak akan berarti bagiku tapi..aku hanya takut satu hal, keponakan gajah tidak melanjutkan.
Singa kuning kaget juga mendengar keponakan gajah itu, ia jadi penasaran soalnya semua penghuni hutak takut kepadanya, ini gajah tidak merasa gentar sedikitpun dengan auman dan ancamannya. Auumm…grr tapi apa wahai keponakan gajah, singa kuning penarasan.

Tapi aku hanya takut ke sungai dan danau maka jangan kau lemparakan aku kesana aku mohon singa kuning.
Singa kuning dalam hatinya berkata. Bodoh sekali keponakan gajah ini, membocorkan rahasia kelemahannya sendiri..
Hahaha,, auum grr, singa kuning pun lalu menerkam dan melemparkan anak gajah ke danau dekat tempat tinggalnya..
Dan jbuuur…tolong tolong tolong kata keponakan gajah, aku takut aku takut
Dan singa kuning pun tertawa terbahak bahak. Senang sekali ia melihat gajah yang terlihat ketakutan tersebut.
Rupanya keponakan gajah bersandiwara, kita tahu bahwa gajah adalah salah satu binatang yang pandai berenang. Dan tanpa sepengetahuan singa kuning yang sekarang terdur pulas sebab merasa puas menyaksikan pemandangan anak gajah, sang keponakan gajah menjauhi dan berenang menepi lalu menyelamatkan diri.

0 komentar:

Posting Komentar